Jelang Operasi, Satlantas Polres Inhu Bersama Forum LLAJ Tinjau Kerusakan Jembatan Teluk Sungkai
08 Februari 2025
PEKANBARU (SULUHONLINE)-Momen bersejarah bagi politik Indonesia tiba hari ini, Selasa, 1 Oktober 2024, di Gedung Nusantara, Kompleks DPR-MPR RI, Jakarta. Anggota DPR RI untuk periode 2024-2029 dilantik.
Sebanyak 580 anggota, termasuk 13 perwakilan dari Provinsi Riau, semestinya sudah siap menjalankan amanah rakyat dengan harapan membawa perubahan dan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat.
Konstelasi Politik dan Harapan Baru
Pelantikan ini menandai langkah awal bagi anggota DPR yang baru terpilih dalam mengemban tanggung jawab. Dengan jumlah penduduk Provinsi Riau mencapai 6,8 juta jiwa, para wakil rakyat ini diharapkan dapat merespons kebutuhan masyarakat yang beragam, mulai dari isu infrastruktur, kesehatan, pendidikan, hingga pengelolaan sumber daya alam.
Provinsi Riau dikenal dengan potensi ekonomi yang kuat, termasuk sumber daya alam seperti minyak, gas, perhutanan dan hasil perkebunan, seperti kelapa sawit. Dalam konteks ini, penting bagi anggota DPR untuk memperjuangkan kebijakan yang mendukung pembangunan berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Seiring dengan pelantikan ini, masyarakat berharap agar para wakil rakyat mampu menjalankan tugasnya dengan integritas dan dedikasi.
Wajah Baru dan Para Politisi Muda
Salah satu figur yang menarik perhatian di Daerah Pemilihan (Dapil) Riau I adalah Iyeth Bustami, penyanyi dangdut dan Melayu yang telah tiga kali bertarung untuk mendapatkan kursi di Senayan. Ia juga pada Pemilihan Kepala Daerah (Pemilu Kada) Kabupaten Bengkalis 2020, mengikuti kontestasi pula sebagai calon wakil bupati.
Setelah mencalonkan diri di Pemilu 2014 dan 2019, Iyeth berhasil meraih 80.750 suara pada Pemilu 2024. Keterlibatannya dalam politik telah memberikan warna baru. Diharapkan dapat membawa perspektif yang berbeda, terutama dalam memperjuangkan kepentingan seni dan budaya.
Di Dapil Riau I, Maharani, seorang dokter yang berhasil meraih 79.006 suara, diharapkan dapat menyuarakan isu-isu penting terkait kesehatan masyarakat. Maharani terpilih untuk menggantikan Syamsuar, yang mengundurkan diri setelah mengajukan surat pengunduran diri untuk ikut bertarung di Pilkada Riau 2024.
Mundurnya Syamsuar secara otomatis membuat satu kursi DPR Partai Golkar harus digantikan oleh caleg lain. Partai Golkar pada Pileg 2024 berhasil merebut dua kursi DPR dari Dapil Riau I dengan total raihan sebanyak 462.940 suara. Selain Syamsuar, caleg terpilih yang lolos ke Senayan yakni Karmila Sari, yang memperoleh 89.835 suara.
Karmila Sari, seorang politisi wanita dari Golkar, juga akan mengambil peran penting di Senayan. Ia berhasil mendapatkan 89.835 suara dan menyatakan, “Persiapan pelantikan alhamdulillah sudah 90 persen. Tinggal pelaksanaannya Selasa besok mulai pagi sampai siang.” Ini menunjukkan komitmennya untuk menjalankan tugas dengan baik.
Di Dapil Riau II, Mafirion yang berhasil meraih 16.394 suara, menandai langkah baru dalam karir politiknya. Ia sebelumnya merupakan anggota DPR RI Dapil Riau II dari Fraksi PKB periode 2014-2019 sebagai pengganti antar waktu (PAW) dari Lukman Edy yang maju Pilkada Gubernur Riau tahun 2018.
Namun, pada Pemilu 2019, pria kelahiran Pulau Kijang, Indragiri Hilir, Riau, 30 Maret 1964, itu gagal kembali ke Senayan. Dengan latar belakang sebagai wartawan dan pengusaha, Mafirion juga pernah menjabat sebagai Ketua PSSI Riau dan Direktur PT Sarana Pembangunan Riau (SPR), yang merupakan salah satu BUMD Provinsi Riau.
Ia juga terlibat dalam pengelolaan klub sepakbola Deltras FC Sidoarjo dan menjadi anggota Executive Committee (EXCO) PSSI Pusat di bawah kepemimpinan Nurdin Halid.
Petahana dan Yang Terdepak
Beberapa wajah lama di DPR RI dari Dapil Riau adalah Syahrul Aidi Maazat. Ia sebagai petahana kembali terpilih setelah mendapatkan perolehan suara 104.142.
Pengalamannya di DPR selama periode sebelumnya memberikannya keuntungan dalam menjalin koneksi dan memahami isu-isu daerah yang mendesak. Kehadiran petahana di DPR sangat penting untuk menjaga kesinambungan program-program pembangunan yang telah berjalan.
Syahrul Aidi duduk dari Dapil Riau II. Untuk diketahui, Dapil Riau II hanya ada jatah enam kursi anggota DPR RI. Dapil Riau II sendiri meliputi Kabupaten Kampar, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Pelalawan dan Kuantan Singingi.
Dari pleno KPU Riau beberapa waktu lalu, dari Dapil Riau II ini tersebut enam partai politik yang meraih total perolehan suara terbanyak, yakni Golkar (308.037 suara), Partai Kebangkitan Bangsa/PKB (171.595 suara), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan/PDIP (151.320 suara), Partai Keadilan Sejahtera/PKS (142.399 suara), Partai Gerakan Indonesia Raya/Gerindra (139.045 suara) dan Partai Amanat Nasional/PAN (134.976 suara).
Adapun caleg dari Partai Golkar yang meraih suara tertinggi adalah Ketua DPRD Riau sebelum ini, Yulisman. Dengan total perolehan suara sah sebanyak 72.183 suara, Yulisman berhasil menyingkirkan petahana anggota DPR RI, Idris Laena, yang hanya memperoleh total 68.202 suara.
Yulisman juga berhasil mengungguli para seniornya di Golkar seperti HM Harris yang hanya mendapat 46.591 suara dan Sukarmis 58.149 suara.
Ada juga nama kader senior di Golkar Riau yang juga selama ini menjabat di DPR RI namun juga gagal untuk kali, Arsyadjuliandi Rachman. Andi Rachman pun pernah tercatat sebagai wakil gubernur Riau dan kemudian ditetapkan menjadi gubernur Riau.
Ia terpilih sebagai wagub bersama gubernur Annas Maamuun pada pemilihan tahun 2013 dan dilantik pada awal tahun 2014 dengan periode hingga tahun 2019. Di tengah masa itu, ia naik menggantikan Annas Maamun yang harus menghadapi kasus hukum korupsi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Namun, ia memilih mundur pada tahun 2018 karena ingin maju menjadi calon anggota legislatif (caleg) dari Partai Golkar pada tahun 2019.
Memahami Pergantian Pemerintahan
Pelantikan hari ini juga menjadi bagian dari persiapan pergantian pemerintahan di tingkat nasional yang dijadwalkan pada 20 Oktober 2024. Dengan partai-partai besar seperti Golkar, PDIP, dan PKB mendominasi, konstelasi politik di DPR RI diharapkan dapat memfasilitasi kolaborasi yang baik antara legislatif dan eksekutif untuk mewujudkan visi pembangunan yang lebih baik.
Sebagai wakil rakyat baru, harapan masyarakat Riau semakin tinggi. Mereka menginginkan wakil rakyat yang mampu menyuarakan aspirasi dan memperjuangkan kepentingan daerah di tingkat nasional. Pelantikan ini bukan hanya sekadar seremoni, tetapi merupakan langkah awal untuk mewujudkan cita-cita rakyat.
Tantangan dan Harapan
Tantangan yang dihadapi anggota DPR yang baru terpilih tidaklah kecil. Mereka harus menghadapi isu-isu kompleks yang memerlukan solusi inovatif dan kolaboratif. Oleh karena itu, komunikasi yang efektif dengan konstituen menjadi sangat penting. Para wakil rakyat diharapkan tidak hanya hadir dalam sidang, tetapi juga aktif turun ke masyarakat untuk mendengar langsung permasalahan yang dihadapi.
Dalam konteks ini, penting bagi para wakil rakyat untuk tetap terhubung dengan konstituen mereka, mendengarkan keluhan, dan memperjuangkan kebijakan yang mendukung pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat Riau.
Dengan pelantikan ini, diharapkan DPR RI yang baru dapat mewujudkan harapan dan aspirasi rakyat, serta berkontribusi positif dalam pembangunan Indonesia ke depan. (SOI)
RENGAT (SULUHONLINE)- Setelah melalui pembahasan yang cukup alot, akhirnya Rancangan Peraturan Da
RENGAT (SULUHONLINE)-Agaknya keinginan untuk menambah ilmu tidak pernah surut dari anggota DPRD I