Pj Kades Syamsurizal Komitmen Membangun Desa Rantau Bakung Demi Kesejahteraan Masyarakat
13 Desember 2024
PEKANBARU (SULUHONLINE)-Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi (Kanwil Kemenag) Riau bersama jajaran menggelar peringatan dan perayaan Hari Santri tingkat Provinsi Riau, Selasa, 22 Oktober 2024. Kepala Kanwil (Kakanwil) Kemenag Riau H Muliardi memimpin awalan peringatan dan perayaan dengan memimpin upacara peringatan Hari Santri 2024 di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Pekanbaru, Kelurahan Muara Fajar, Kecamatan Rumbai Bukit, Pekanbaru.
Menandai kesempatan tersebut sebagai peringatan Hari Santri, instruktur, pelaksana hingga peserta upacara memakai sarung, utamanya untuk lelaki. Kali ini, yang menjadi komandan upacara adalah H Rahmad Suhadi, Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU) Kanwil Kemenag Riau. Hari Santri rutin diperingati setiap tahun pada tanggal 22 Oktober. Tahun ini menjadi peringatan yang ke-10. Sejarahnya berawal dari penetapan oleh pemerintah melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 22 Tahun 2015.
Penetapan Hari Santri ini merujuk pada Resolusi Jihad yang dicetuskan oleh pendiri Nahdhatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy’ari pada tanggal 22 Oktober 1945 di Surabaya. Resolusi Jihad dilakukan untuk mencegah kembalinya tentara kolonial Belanda yang mengatasnamakan NICA (Netherlands Indies Civil Administration). NICA merupakan pemerintahan sipil Hindia Belanda yang dibentuk pada 3 April 1944 di Australia. NICA berfungsi sebagai badan yang berfungsi sebagai penghubung antara pemerintah Belanda di pengasingan dengan komando tertinggi Sekutu di Pasifik.
Resolusi Jihad yang menggetarkan para santri di Jawa Timur ketika itu kemudian sangat menjiwai mereka sampai turun dalam Pertempuran Surabaya 1945 dan bertempur dengan habis-habisan. Pilihan mereka hanya: HIDUP atau MATI. Pertempuran tersebut berpuncak pada 10 November. Dalam rangkaian peristiwa Pertempuran Surabaya tersebut, Brigadir Jenderal Aubertin Walter Sothern (AWS) Mallaby yang merupakan komandan pasukan Sekutu di Surabaya tewas pada tanggal 30 Oktober 1945.
Kematiannya membuat pemerintah Inggris mengultimatum pasukan Indonesia, pemuda dan kelompok-kelompok bersenjata untuk menghentikan perlawanan, menyerahkan diri beserta persenjataan pada 10 November 1945. Senjata mesti diserahkan di tempat-tempat tertentu. Penyerahan diri harus dilakukan dalam posisi tangan di atas sebagaimana posisi menunjukkan sebagai pihak yang kalah. Ultimatum yang disebarkan melalui pamflet-pamflet termasuk diserakkan melalui udara sangat menghina dan tak dapat diterima pasukan Indonesia dan keseluruhan rakyat Indonesia. Sehingga membuat Surabaya membara saat itu, yang kemudian kita peringati tanggal tersebut sebagai Hari Pahlawan.
'Menyambung Juang, Merengkuh Masa Depan'
Dalam amanatnya yang juga membacakan sambutan Menteri Agama dalam upacara peringatan Hari Santi se-Indonesia tahun 2024, Kakanwil menyatakan: "Berperang menolak dan melawan penjajah itu fardhu 'ain. Yang harus dikerjakan tiap-tiap orang Islam, lelaki, perempuan, anak-anak. Bersenjata maupun tidak, bagi yang berada dalam jarak lingkaran 94 kilometer dari tempat masuk dan kedudukan musuh."
Tahun ini, peringatan Hari Santri mengambil tema 'Menyambung juang, merengkuh masa depan'. Dikatakan Muliardi, salah satu bait dalam kitab Alfiyyah, Ibnu Malik menyebutkan bahwa seorang santri mempunyai tugas untuk melanjutkan perjuangan kyai, ketika sang kyai wafat. Itulah makna sedalam-dalamnya dari tema peringatan kali ini.
Karena itu, lanjutnya: "Masa depan Indonesia berada pada pundak kalian, para santri. Maka, saya berharap momentum Hari Santri ini memperkuat komitmen kita semua, khususnya santri, dalam merengkuh masa depan dan mewujudkan cita-cita bangsa."
Selain peserta dari kalangan murid MAN 4 Pekanbaru, upacara Hari Santri juga diikuti oleh jajaran Kantor Kemenag Kota Pekanbaru yang dipimpin langsung Kepala Kantor (Kakan) Kemenag Kota Pekanbaru KH Syahrul Mauludi. Hadir pula jajaran-jajarannya dari Kantor Urusan Agama (KUA) hampir di seluruh kecamatan di Pekanbaru.
Selain itu, ada perwakilan dari pengurus organisasi keagamaan atau kemasyarakatan Nahdatul Ulama (NU) tingkat Provinsi Riau dan Pekanbaru. Di antaranya: Muslimat NU, Fatayat NU, Gerakan Pemuda Anshor NU, badan-badan otonom di bawah NU seperti Ikatan Sarjana Nadhatul Ulama (ISNU).
Usai upacara, dikampanyekan pula komitmen antikorupsi, kolusi dan nepotisme serta penyelenggaraan pemerintahan yang bersih (good governance) kepada para murid sebagai penerus kepemimpinan ke depan. Kakanwil dan jajaran turut menandatangani komitmen Zona Integritas di MAN 4 Pekanbaru.
Rangkaian acara selanjutnya di hari itu adalah kompetisi bola voli Cekatan Cup yang diikuti pemain-pemain dari madrasah tsanawiyah (MTs) yang ada di Pekanbaru. Digelar pula bazar makanan dan minuman serta usaha kecil menengah (UKM) yang diikuti kelompok-kelompok siswa.
Menurut Muliardi, akan banyak rangkaian acara peringatan Hari Santri ke depan. Selain digelar di Pekanbaru, juga diadakan di kabupaten-kabupaten dan kota lainnya. Sebagaimana di daerah-daerah lain, peringatan Hari Santri selalu semarak dengan aneka kegiatan, baik yang bersifat akademis, seni dan budaya, olahraga, diskusi-diskusi dan seminar, serta kompetisi-kompetisi menarik lainnya yang dimeriahkan oleh para santri. (SOI)
SULUHONLINE.ID (RENGAT BARAT) - Desa Rantau Bakung yang terletak di Kecamatan Rengat Barat, Kabup
SULUHONLINE.ID ( LIRIK) -
SULUHONLINE.ID (SEI LALA) - Pemerintah Desa (Pemdes) Kuala Lala Kecamatan Sungai Lala Kabupaten I
SULUHONLINE.ID (SEI LALA) - Desa Morong yang terletak di Kecamatan Sungai Lala, Kabupaten I
SULUHONLINE.ID (RENGAT BARAT - Sarno, Kepala Desa Danau Tiga, Kecamatan Rengat Barat, terpi