Relawan SAH Rengat Barat Siap Menangkan Paslon 2 Ade-Hendrizal
15 Oktober 2024
PEKANBARU (SULUHONLINE)-Mendekati peringatan Maulid Nabi Muhammad Shalallaahu Alaihi Wassalaam (SAW) 1446 Hijriah ini, sangat baik bila kita kembali menyimak kisah-kisah teladan Nabi. Perjalanan hidup beliau penuh dengan teladan yang relevan hingga kini, meski dunia telah berubah dengan kemajuan teknologi dan cara hidup modern.
Dua kisah berikut ini menunjukkan kebijaksanaan dan kepemimpinan Nabi yang tetap relevan bagi generasi modern dalam menghadapi tantangan dunia digital, ekonomi dan sosial.
Kejujuran dalam Bisnis: Kisah sebagai Pedagang Muda
Saat Nabi Muhammad masih muda, beliau bekerja sebagai pedagang di bawah naungan Khadijah binti Khuwailid, seorang saudagar kaya dan terpandang di Mekkah. Dalam sejarah, Nabi dikenal karena kejujurannya dalam berdagang, satu nilai yang membawa keuntungan besar bagi Khadijah.
Suatu ketika, Nabi Muhammad melakukan perjalanan dagang ke negeri Syam (sekarang Suriah dan sekitarnya). Meski banyak pedagang pada masa itu menggunakan praktik kecurangan untuk mendapatkan keuntungan lebih besar, Nabi Muhammad memilih jalan berbeda. Ketika barang yang dibawanya memiliki kekurangan, beliau dengan jujur memberi tahu calon pembeli.
Meskipun ini bisa membuatnya kehilangan keuntungan cepat, Nabi percaya bahwa kejujuran adalah kunci keberkahan. Kejujuran Nabi Muhammad menarik perhatian banyak pembeli dan bahkan hasil perdagangannya jauh lebih sukses dibanding pedagang lainnya.
Sepulang dari perjalanan tersebut, keuntungan yang dihasilkan Nabi jauh lebih besar dari biasanya. Hal ini membuat Khadijah terkesan dan akhirnya menikahi Nabi Muhammad SAW.
Relevansi dengan zaman modern sekarang, kepercayaan konsumen menjadi elemen kunci dalam menjalankan bisnis. Di dunia e-commerce, di mana pelanggan hanya dapat melihat produk melalui layar, transparansi dalam memberikan informasi tentang produk sangat penting.
Sebagaimana Nabi Muhammad menunjukkan bahwa kejujuran dalam bisnis menghasilkan kepercayaan dan loyalitas jangka panjang, para pengusaha modern juga dapat meraih kesuksesan dengan mempraktikkan kejujuran di era digital yang penuh persaingan.
Kebijaksanaan dalam Menghadapi Konflik
Pada tahun 6 Hijriyah, Nabi Muhammad bersama para sahabat berangkat ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji. Namun, ketika sampai di dekat Mekkah, kaum Quraisy menghalangi mereka dan menolak memberikan izin masuk.
Di tengah situasi yang tegang, para sahabat menginginkan pertarungan demi melanjutkan ibadah mereka, namun Nabi Muhammad lebih memilih untuk berdamai.
Dalam perundingan, kaum Quraisy menawarkan sebuah perjanjian yang tampaknya tidak menguntungkan bagi kaum Muslimin. Salah satunya adalah bahwa kaum Muslimin tidak diizinkan masuk Mekkah pada tahun itu dan harus menunggu hingga tahun berikutnya untuk menunaikan ibadah haji.
Meskipun sahabat Nabi, seperti Umar bin Khattab, merasa kecewa dengan hasil perundingan ini, Nabi Muhammad tetap tenang dan menerima persyaratan tersebut. Perjanjian Hudaibiyah akhirnya ditandatangani.
Meskipun terlihat merugikan di awal, Perjanjian Hudaibiyah membawa dampak yang sangat positif bagi umat Islam dalam jangka panjang. Dengan adanya perjanjian damai, kaum Muslimin mendapat kesempatan untuk berdakwah dengan bebas, memperluas pengaruh Islam dan mendapatkan lebih banyak pengikut tanpa harus terlibat dalam peperangan dengan kaum Quraisy.
Beberapa tahun setelahnya, Mekkah pun berhasil dibebaskan secara damai oleh umat Muslim.
Dari kisah itu, kita mendapati pelajaran bahwa pada era teknologi maju dan dunia digital, konflik sering kali meletus dengan cepat, terutama di media sosial, politik dan bisnis. Dalam situasi seperti ini, banyak yang terjebak dalam sikap konfrontatif yang kadang memperburuk keadaan.
Teladan Nabi Muhammad dalam Perjanjian Hudaibiyah menunjukkan bahwa kesabaran, diplomasi dan mengutamakan perdamaian sering kali lebih membawa kebaikan dalam jangka panjang dibanding reaksi cepat yang berujung pada pertengkaran. Dengan memilih dialog dan penyelesaian konflik secara damai, banyak masalah yang bisa dihindari. Ini sangat relevan dalam menghadapi tantangan dunia modern yang penuh dengan perbedaan pendapat dan persaingan.
Pelajaran
Dari kedua kisah di atas, jelas bahwa ajaran dan teladan Nabi Muhammad SAW tetap relevan di dunia modern yang serba cepat dan berbasis teknologi. Kejujuran dalam bisnis dan kebijaksanaan dalam menghadapi konflik adalah nilai-nilai universal yang berlaku di setiap zaman.
Generasi masa kini, baik dalam dunia bisnis, sosial, maupun politik dapat mengambil pelajaran dari kehidupan Nabi untuk menghadapi tantangan yang semakin kompleks. (SOI)
RENGAT,(SULUHONLINE ID) - , Kepolisian Resort (Polres)Indragiri Hulu bersama Komisi Pemilih
RENGAT, (SULUHONLINE.ID) - Kepolisian Sektor (Polsek) Rengat
RENGAT,(SULUHONLINE ID) - Kepolisian Sektor (Polsek) Peranap,Polres Indragiri Hulu menggelar sosi
RENGAT,(SULUHONLINE ID,) - Pemerintah Desa (Pemdes) Pulau Gajah kembali melakukan program p
RENGAT(SULUHONLINE)-Ruas jalan yang selama ini dipergunakan sebagai sarana transportasi antara ma