Perbedaan Tradisi Maulid Nabi Muhammad SAW di Berbagai Negara

Dari Grebek Maulud di Indonesia Hingga Perayaan Sufi di Maroko dan Festival Lampu Hias di Mesir

user2
Ibu-ibu di Kairo, Mesir mendekorasi patung gula-gula yang akan dijualnya menjelang perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW beberapa waktu lalu. (FOTO: AFP)

PEKANBARU (SULUHONLINE)-Momen peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi salah satu peringatan sekaligus perayaan yang paling utama di negara-negara berpopulasi muslim. Tak heran, peringatan hari kelahiran Nabi menjadi salah satu momen yang dinanti-nantikan umat muslim di seluruh dunia.

Walaupun tujuan utamanya sama, untuk mengingat kelahiran Rasulullah dan mengenang segala ajaran serta nilai-nilai yang beliau sampaikan dan berikutnya mengimplementasikan, setiap negara melakukannya dengan cara yang berbeda. Tentu itu dilaksanakan sesuai dengan budaya, tradisi dan kondisi masyarakat setempat.

Berikut gambaran sederhana tentang bagaimana berbagai negara merayakan Maulid Nabi dengan tradisi yang unik dan penuh makna.

Indonesia: Perayaan yang Meriah dan Penuh Warna
Indonesia, dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia, merayakan Maulid Nabi dengan berbagai tradisi yang sangat beragam di setiap daerah. Setiap daerah memiliki cara tersendiri yang dipengaruhi oleh budaya lokal. Berikut adalah beberapa tradisi besar yang dilakukan di Indonesia.

1. Sekaten di Yogyakarta dan Surakarta: 
Sekaten adalah salah satu perayaan Maulid yang paling terkenal di Indonesia. Diadakan di dua kota budaya, Yogyakarta dan Surakarta. Acara ini melibatkan serangkaian kegiatan budaya dan religius yang berlangsung selama sepekan.

Puncaknya adalah tabuhan gamelan tradisional yang dimainkan di halaman Masjid Agung, di mana ribuan orang datang untuk mendengarkan sambil mengingat kisah kelahiran Nabi. Acara ini juga diikuti dengan pasar rakyat besar yang menjual berbagai macam produk lokal. Mulai dari makanan hingga pakaian. Masyarakat dari berbagai daerah memadati kota untuk menghadiri acara ini.

Grebeg Maulud di Yogyakarta: 
Diadakan oleh Keraton Yogyakarta, Grebeg Maulud menampilkan arak-arakan gunungan. Gunungan tak lain adalah tumpukan besar hasil bumi yang terdiri dari sayuran, buah-buahan dan makanan tradisional. Gunungan tersebut diarak menuju Masjid Gede Kauman, kemudian dibagikan kepada masyarakat yang hadir. Tradisi ini dianggap sebagai bentuk syukur kepada Tuhan atas segala berkah yang diterima dan diharapkan membawa kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.

Selain itu, di berbagai daerah di Indonesia, seperti di Aceh dan Sumatera Barat, Maulid dirayakan dengan kegiatan pengajian, pembacaan shalawat dan bazar kuliner tradisional yang menjadi bagian dari acara besar. Khanduri Maulod di Aceh, misalnya, adalah acara syukuran besar dengan menyajikan makanan tradisional kepada masyarakat umum.

Mesir: Cahaya yang Menyala dan Festival di Jalanan
Di Mesir, Maulid Nabi Muhammad SAW dirayakan dengan kegembiraan yang dirasakan di seluruh pelosok negeri. Di kota besar seperti Kairo, Maulid disambut dengan lampu-lampu hiasan yang menerangi jalanan dan masjid-masjid.

Salah satu pusat perayaan terbesar adalah Masjid Al-Azhar. Di sini ribuan umat Muslim berkumpul untuk mengadakan doa bersama, melantunkan shalawat dan mendengarkan ceramah keagamaan yang mengangkat kehidupan Nabi Muhammad SAW.

Selain kegiatan keagamaan, masyarakat Mesir juga menikmati makanan khas Maulid yang disebut Halawet al-Moulid. Makanan ini berupa permen manis yang terbuat dari kacang-kacangan dan madu, simbolisasi kebersamaan dan rasa syukur. Halawet al-Moulid banyak dijual di pasar-pasar tradisional dan menjadi salah satu keistimewaan kuliner dalam perayaan ini.

Mesir juga memiliki tradisi mengadakan pawai religius. Masyarakat berarak sambil melantunkan dzikir dan shalawat di sepanjang jalan-jalan utama kota. Pawai ini sering kali dipimpin oleh para ulama dan tokoh agama yang mengajak masyarakat untuk merenungi nilai-nilai Islam dan meneladani kehidupan Nabi Muhammad.

Turki: Khidmat dalam Kesederhanaan
Di Turki, Maulid Nabi dikenal sebagai Mevlid Kandili. Ia dirayakan dengan suasana yang lebih sederhana namun sangat khidmat.

Pada hari tersebut, masjid-masjid di seluruh negeri, terutama di kota-kota besar seperti Istanbul, menyelenggarakan pengajian dan pembacaan pujian kepada Nabi. Umat Muslim berkumpul di masjid-masjid besar seperti Masjid Sultan Ahmed (Blue Mosque) di Istanbul untuk melantunkan shalawat bersama dan merenungi ajaran-ajaran Nabi Muhammad SAW.

Tradisi berbagi makanan juga merupakan bagian penting dari perayaan Maulid di Turki. Masyarakat biasanya menyiapkan makanan sederhana seperti sup lentil dan roti. Makanan-makanan itu kemudian dibagikan kepada tetangga, fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan. Aktivitas ini mencerminkan nilai-nilai kedermawanan dan kebersamaan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad.

Pakistan: Parade dan Dekorasi yang Menawan
Pakistan dikenal dengan perayaan Maulid Nabi yang sangat meriah dan megah. Kota-kota besar seperti Lahore, Karachi dan Islamabad menjadi pusat kegiatan, di mana parade besar diadakan untuk merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad. Parade ini diikuti oleh ribuan orang yang membawa bendera hijau, simbol Islam dan dihiasi dengan lampu-lampu yang indah.

Di sepanjang jalan, orang-orang melantunkan shalawat dan doa sambil mengarak bendera besar dengan gambar masjid atau kaligrafi Islam. Selain parade, masjid-masjid dan rumah-rumah di Pakistan dihiasi dengan lampu-lampu warna-warni yang menerangi malam perayaan.

Masjid-masjid besar seperti Masjid Badshahi di Lahore menjadi pusat acara di mana masyarakat berkumpul untuk mendengarkan ceramah agama, melantunkan shalawat dan berdzikir.

Berbagi makanan juga menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Maulid di Pakistan. Hidangan seperti biryani dan halwa disajikan dalam jumlah besar dan dibagikan secara gratis kepada orang-orang yang membutuhkan di masjid-masjid dan tempat umum. Tradisi ini mencerminkan rasa syukur dan kebersamaan dalam memperingati Maulid.

Parade yang disebut Pawai Lilin digelar di kota-kota Maroko dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW setiap tahunnya. (FOTO: IST)

Maroko: Dzikir dan Perayaan Sufi
Di Maroko, perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW memiliki nuansa spiritual yang kental, terutama dipengaruhi oleh ajaran tasawuf. Tradisi dzikir dan nyanyian sufi menjadi inti perayaan di beberapa wilayah, terutama di Kota Fez yang menjadi pusat pengajaran sufi. Para pengikut tarekat sufi berkumpul di zawiyah (tempat berkumpulnya pengikut sufi) untuk melakukan dzikir massal, mengingat dan memuji Allah serta Nabi Muhammad SAW.

Di kota-kota besar seperti Marrakech, perayaan Maulid juga disertai dengan acara tarian spiritual yang disebut Sama. Di situ, para pengikut sufi menari dalam lingkaran sambil melantunkan puji-pujian kepada Nabi Muhammad. Acara ini penuh dengan makna spiritual dan sering kali berlangsung hingga larut malam.

Selain acara-acara spiritual, masyarakat Maroko juga merayakan Maulid dengan berkumpul bersama keluarga dan menikmati makanan khas seperti tajine dan couscous. Hidangan ini disajikan sebagai simbol kemakmuran dan keberkahan.

India: Qawwali dan Pawai Bunga
Di India, Maulid Nabi Muhammad SAW dirayakan dengan penuh warna dan musik. Salah satu bentuk perayaan yang populer di kalangan Muslim India adalah Qawwali, musik spiritual yang diiringi oleh nyanyian dan tepuk tangan yang menggambarkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW. Musik qawwali sering kali dimainkan di tempat-tempat suci seperti makam Hazrat Nizamuddin Auliya di Delhi, di mana para jamaah berkumpul untuk mendengarkan musik dan merenungi ajaran Nabi.

Selain musik, Maulid di India juga dirayakan dengan pawai bunga. Pawai ini diadakan di berbagai kota besar, di mana masyarakat membawa karangan bunga, bendera hijau dan dekorasi yang indah sambil melantunkan shalawat dan dzikir.

Pawai ini menggambarkan kegembiraan dan rasa syukur atas kelahiran Nabi Muhammad SAW, sekaligus menjadi ajang silaturahmi antar warga.

Senegal: Gamou dan Tarekat Sufi
Di Senegal, Maulid dikenal sebagai Gamou dan dirayakan dengan sangat meriah oleh pengikut tarekat Mouridisme dan Tijaniyah. Itu dua tarekat sufi terbesar di negara ini. Kota Touba yang menjadi pusat Mouridisme menyelenggarakan dzikir massal dan pembacaan kitab suci sepanjang malam, dengan ribuan jamaah yang datang dari seluruh negeri.

Gamou juga menjadi ajang pertemuan para sufi dari berbagai tarekat. Mereka berbagi ajaran spiritual dan melantunkan pujian kepada Nabi Muhammad. Selain itu, masyarakat Senegal juga menggunakan perayaan ini sebagai momen untuk memperkuat hubungan sosial dengan mengadakan acara makan bersama dan berbagi makanan kepada fakir miskin.

Nigeria: Maulid dan Penyebaran Pesan Damai
Di Nigeria, khususnya di bagian utara yang mayoritas Muslim, Maulid dirayakan dengan parade besar, dzikir dan pembacaan qasidah, termasuk puisi pujian kepada Nabi Muhammad SAW. Kota seperti Kano dan Sokoto menjadi pusat perayaan, di mana ribuan orang berkumpul untuk mengikuti pawai sambil melantunkan shalawat dan membawa bendera hijau yang melambangkan perdamaian dan kesucian.

Pemimpin agama di Nigeria sering kali memanfaatkan momen Maulid untuk menyebarkan pesan-pesan damai dan persatuan, terutama di wilayah yang rentan terhadap konflik. Maulid menjadi simbol kekuatan spiritual dan sosial yang menyatukan masyarakat dalam semangat kebersamaan dan toleransi.

Hikmah

Menyimak pemaparan-pemaparan di atas, dari parade meriah di Pakistan hingga dzikir sufi di Maroko, kita mendapati bahwa setiap negara memiliki tradisi yang unik dalam merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW. Perayaan ini bukan hanya menjadi momen keagamaan, tetapi juga sebuah perayaan budaya, spiritual dan sosial yang mendalam.

Tradisi-tradisi tersebut mencerminkan kekayaan dan keberagaman Islam di seluruh dunia, sekaligus menunjukkan betapa dalamnya cinta umat Muslim kepada Nabi Muhammad SAW. (SOI)



Pilihan Redaksi

Berita Lainya

Dirum Perumda BPR Indra Arta Dilantik, Bupati Inhu : Bekerja Sesuai Aturan.

SULUHONLINE.ID (RENGAT) - Bupati Ade Agus Hartanto Minta kepada Yuliandesra sebagai Direktur Umum

Bupati Inhu Lantik Direktur Umum Perumda BPR Indra Arta.

SULUHONLINE.ID (RENGAT) – Bupati Indragiri Hulu (Inhu) Ade Agus Hartanto, S.Sos., M.Si secara r

Rugi Ratusan Juta, Polsek Pasir Penyu Ringkus Pelaku Bobol Bengkel

SULUHONLINE.ID (AIR MOLEK)  - Aparat kepolisian dari Polsek Pasir Penyu,Polres Indragiri Hul

Pembangunan Islamic Center. Bupati Inhu : Bakal Jadi Ikon Keagamaan dan Kebudayaan Riau

SULUHONLINE ID (RENGAT BARAT) — Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) mulai mematangkan re

Bupati Inhu Bantu Perjuangkan Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat

SULUHONLINE.ID (RENGAT)  -  Bupati Indragiri Hulu Ade Agus Hartanto menerima kunjungan

Bupati Inhu Lepas Atlet SSB Japura Ke Banten

SULUHONLINE.ID (RENGAT BARAT) - Bertempat di ruangan Narasin