Cegah Money Politik, Kapolsek Lirik Berikan Bimbingan Ke Satpam
19 September 2024
PEKANBARU (SULUHONLINE)-Ekonom Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri meninggal dunia pagi ini. Informasi ini di antaranya dibenarkan oleh ekonom dari Institut for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad.
Indef merupakan lembaga penelitian independen bidang ekonomi dan keuangan yang turut didirikan Faisal.
Sesuai informasi yang beredar, Faisal Basri meninggal dunia pada pukul 03.50 WIB di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta, Kamis, 5 September 2024. Jenazah akan dibawa ke rumah duka di kompleks Gudang Peluru, Jakarta Selatan. Pemakaman akan dilakukan setelah waktu salat ashar hari ini dari Masjid Az-Zahra, Gudang Peluru, Tebet, Jakarta Selatan.
Faisal Basri meninggal dunia akibat serangan jantung. "Kira-kira hari Senin (tanggal 2 September 2024, red) itu pak Faisal itu dapat serangan jantung. Informasi dari keluarga. Jadi, dirawat, belum berhasil ditangani," ujar Rektor Universitas Paramadina Didik J Rachbini yang juga kolega almarhum (alm) Faisal di Indef, Kamis, 5 September 2024.
Didik mengatakan, Faisal Basri dirawat selama tiga hari. "Iya, tiga hari kira-kira di rumah sakit."
Didik juga mengatakan Faisal Basri merupakan pekerja keras. Ia menyebut, sebelum sakit, Faisal Basri masih aktif menulis dan datang ke Kantor Indef.
"Pak Faisal Basri itu memang bekerjanya cukup keras dari hari ke hari. Minggu lalu masih ngobrol di Kantor Indef. Memang setiap minggu Pak Faisal itu datang, nongkrong, nulis. Minggu lalu masih ngantor, salaman sama pegawai, sama pengemudi dan lain-lain," tuturnya.
Faisal bernama resmi dan lengkap Faisal Batubara, SE, MA. Nama Basri ia sematkan untuk penghormatan kepada ayahnya, Hasan Basri Batubara.
Berbagai Institusi
Ia adalah salah satu pendiri Mara (Majelis Amanah Rakyat) yang merupakan cikal bakal Partai Amanat Nasional (PAN). Sempat pula menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen PAN) tahun 1998-2000 sebelum akhirnya keluar dari partai dan jabatannya digantikan Hatta Rajasa.
Ia juga mendirikan beberapa organisasi nirlaba seperti Yayasan Harkat Bangsa, Global Rescue Network dan Yayasan Pencerahan Indonesia. Termasuk juga, menginisiasi pendirian Indonesian Corruption Watch (ICW).
Pada 2000, Faisal diangkat menjadi anggota Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Tahun 2023 ia menjadi anggota Satgas Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
Pria berdarah Angkola ini termasuk salah seorang cucu dari mendiang Wakil Presiden RI Adam Malik. Nenek Faisal, Fatimah Syam Hutauruk, adalah kakak kandung Adam Malik.
Selain menjadi pendiri PAN, keterlibatan almarhum dalam politik masih berlanjut dengan keikutsertaan menjadi calon gubernur pada Pemilihan Umum Kepala Daerah Daerah Khusus Ibukota (Pilkada DKI) Jakarta tahun 2011. Kala itu, Faisal Basri menggandeng Biem Benyamin, putra tokoh legendaris Betawi Benyamin Sueb, dari jalur independen.
Namun, ketika itu dia tidak berhasil memenangkan pemilihan. Suara yang diperoleh lebih sedikit dari Joko Widodo yang di kemudian hari menjadi Presiden RI, Fauzi Bowo dan Hidayat Nur Wahid. Namun, lebih banyak dari Alex Noerdin dan Hendardji Soepandji.
Kritisan-Oposan
Tahun-tahun belakangan, almarhum lantang mengkritisi kebijakan pemerintah. Salah satu kebijakan yang habis-habisan dikuliti ekonom Universitas Indonesia (UI) itu adalah hilirisasi tambang. Tahun 2023, Faisal sempat debat hingga adu data dengan Jokowi soal kebijakan hilirisasi. Meski tidak langsung, saling jawab terjadi antara Faisal Basri dan Jokowi.
Didik selanjutnya menyampaikan rasa kehilangannya. "Kita kehilanngan Faisal Basri, ekonom pendiri Indef sudah dikenal luas. Sosok idealis dan sangat berintegritas. Faisal sering dipandang sebagai sosok yang idealis, dengan prinsip yang kuat mengenai bagaimana ekonomi dan politik harus dikelola demi kepentingan publik."
Dilanjutkannya, "Suatu sore, kira-kira tujuh tahun yang lalu di forum terbatas pimpinan redaksi, saya berdiskusi dengan Muhaimin Iskandar yang bergumam tentang keadaan nihilitas opposisi. Muhaimin menyebut hanya Faisal Basri yang berdiri dan bersuara lantang mengkritisi pemerintahan Jokowi yang mulai menjadi otoriter. Jokowi mulai menampilkan sosok tiran tetapi tersembunyi dengan sempurna."
Faisal Basri adalah sosok yang tegas dan berani dalam memperjuangkan nilai-nilai demokrasi, transparansi, akuntabilitas dan keadilan dalam ekonomi dan politik Indonesia. Meskipun tidak menduduki jabatan formal di partai atau pemerintahan, kiprahnya baik sebagai akademisi maupun aktivis ekonomi-politik telah memberikan dampak besar dalam mendorong reformasi dan perbaikan kebijakan dan demokrasi secara luas di Indonesia
Faisal Basri bersama Didik J Rachbini, Fadhil Hasan, Didin Damanhuri, dan Nawir Messi terlibat dalam membangun Indef, institusi bereputasi, kritis dan progresif dalam menilai kebijakan ekonomi Indonesia. Pandangan Faisal dengan Didik tidak berbeda dalam hal kemandirian analisis ekonomi dan keinginan mendorong reformasi ekonomi yang lebih adil dan pro-rakyat.
Yang lebih mengesankan lagi dari pribadi Faisal Basri adalah independen dan anti-korupsi. Tidak ada yang bisa memengaruhi pandangan dan ketegasan dalam pemikirannya. Selalu kritis terhadap kebijakan pemerintah dan tidak segan untuk menyuarakan pendapat yang berbeda, meskipun itu tidak populer.
Dia sering menunjukkan sikap independen dalam analisisnya dan tidak terikat dengan kepentingan partai politik tertentu. Juga menyesalkan KPK diberangus pemerintah dan parlemen.
"Faisal Basri sosok yang amat sederhana memiliki kontribusi besar dalam memperjuangkan transparansi dan akuntabilitas di dunia ekonomi dan politik Indonesia. Sebagai salah satu pendiri ICW, dia sering berbicara lantang tentang pentingnya memberantas korupsi di Indonesia, terutama di sektor ekonomi dan pemerintahan, ungkap Didik pula. (SOI)
RENGAt, (SULUHONLINE.ID,)- Satuan Pengaman (Satpam) Swakarsa
RENGAT, (SULUHONLINE.ID) - Setelah kepengurusan Ikatan Persaudaraan Pemuda Terminal (IPPT) Kabupa
RENGAT,(SULUHONLINE.ID) – Peringatan HUT ke-19 Pertamina EP dilakukan seluruh anak perusahaan s
PEKANBARU (SULUHONLINE)–Nabi Muhammad Shalallaahu
PEKANBARU (SULUHONLINE)–Maulid Nabi Muhammad Shala
RENGAT, (SULUHONLINE.ID) - Dalam upaya menciptakan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2