Ambil Buah Dengan Cara Menebang, Balai TNBT Tertibkan Masyarakat SAD Dari Jambi

user2

SULUHONLINE.ID (BATANG GANGSAL) , - Tim Patroli Pengamanan dan Perlindungan Hutan UPT Balai Taman Nasional Bukit Tigapuluh (B.TNBT) kembali menertibkan Suku Anak Dalam (SAD) di kawasan Camp Granit, Wilayah Kerja Resort Talang Lakat.Desa Talang Lakat Kecamatan Batang Gangsal Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau.

Penertiban tersebut dilakukan bersama dengan Kades Talang Lakat,Anton Lumban Raja.

Tim Patroli menertibkan sebanyak 22 Kepala Keluarga (KK) Suku anak Dalam (SAD) yang berasal dari Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi dan mengaku anggota Bujang Rancak. 

Penertiban dilakukan atas aktivitas yang mereka (SAD red) lakukan Atas  pengambilan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) berupa buah Marpayang dengan cara menebang pohon tersebut.

Dalam tiga hari terakhir, Rombongan SAD ini sudah menempati Sudung atau tenda ala SAD di tiga titik sepanjang jalan akses jalan Camp Granit, tepatnya di km.2, km 3 dan km.4

" Mereka mengaku baru pertama kali kesini. Pengakuan ini berdasarkan atas info dari rombongan SAD lainnya. Mobilisasi dengan kendaraan roda 4 ini dilakukan sebanyak 2 tahap dan teridentifikasi membawa chainsaw dan puluhan senjata angin rakitan," 

Kata Kepala Balai TNBT Gebyar Andiyono, S.Si, M.Si  melalui Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Belilas, Ibram Eddy Candra, S.Hut.,M.Sc.,Selasa 28 Januari 2025.

Petugas Patroli Balai TNBT menegaskan, bahwa masyarakat hanya boleh mengambil HHBK di dalam kawasan hutan  TNBT asal tidak merusak hutan atau dengan cara menebang pohon karena komoditas yang sama juga diambil oleh kelompok masyarakat lainnya.

Terkait penggunaan senjata angin rakitan dan khawatir akan dampaknya, Kades Talang Lakat,Anto Lumban Raja, Kata Ibram sudah melaporkannya perihal tersebut  kepada kepada Polsek Batang Gansal melalui Bhabinkamtibmas setempat.

" Menyikapi adanya upaya penebangan pohon, petugas Balai TNBT akan lebih memperketat pengawasan kawasan TNBT sekitar camp granit,"  tegas Ibram Eddy Candra, S.Hut.,M.Sc.

Lebih lanjut, Ungkap Ibram, 

Hal lain yang akan dilakukan Balai TNBT adalah  membuat persemaian bibit tanaman Mempayang/kembang semangkok.

" Langkah ini untuk ditanam di dalam kawasan TNBT karena manfaat ekonomi cukup menjanjikan ," Lanjutnya.

Sebagai  informasi buah dari pohon mempayang/merpayang atau latinnya Scaphium macropodum beberapa tahun terakhir menjadi primadona untk diambil masyarakat sekitar hutan khususnya TNBT, karena harganya yang cukup menjajikan.

" Harganya sempat mencapai harga lebih dari Rp. 100 ribu/kilo di pengumpul dan sekarang harganya saat ini sekitar Rp. 35 - 40 ribu/kilo kering.," ungkapnya lagi (SOI.2) 



Pilihan Redaksi

Berita Lainya

Antisipasi Gangguan Kamtibmas Selama Ramadhan, Polres Inhu Gencarkan Patroli

SULUHONLINE.ID (RENGAT) –Selama Bulan Suci Ramadhan 1446 H, Kepolisian Resor (Polres) Indragiri

Tim BPK Riau Selesai Entry Data, Bupati Inhu : Jika Ada Yang Perlu Direkom Sampaikan.

SULUHONLINE.ID (RENGAT BARAT) – Bupati Indragiri Hulu, Ade Agus Hartanto, menerima kunjungan Ti