Miris..TPP Tunda Bayar Jadi Pertanyaan Debat Publik Pilkada Inhu

user2

RENGAT (SULUHONLINE)- Calon Wakil Bupati (Cawabup) Inhu Paslon  H. Hendrizal menyayangkan akan adanya kebijakan tunda bayar terhadap tunjangan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP).  Khusus pada bulan Desember 2024 yang diprediksi akan dibayarkan pada awal tahun 2025 mendatang.

Hal ini mencuat ketika masuk sesi tanya jawab masing-masing para peserta Cabup dalam forum debat publik, yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) kemarin.

"Saya pada dasarnya tidak mau TPP pegawai dikurangi, tetapi kenapa pada saat penyusunan APBD-P Inhu 2024 terjadi pengurangan padahal dalam APBD murni tahun 2024 penuh dianggarkan 12 bulan," tegas Hendrizal, mantan Sekda Inhu dalam debat publik.

Dalam penampilannya di Debat Pilkada, tampak jelas menunjukkan bahwa jiwa pegawai sipil negara (PNS) masih terasa meskipun sudah pensiun. Artinya, secara tidak langsung kesedihan bagi aparatur sipil negara (ASN) yang masih mengabdi juga dirasakannya. "Harusnya pakai dana-dana lain yang bisa menutupi hal tersebut," ungkapnya.

Sebagaimana diketahui, Calon wakil bupati dari pasangan calon bupati Rezita Meylani Yopi - Suhardi (Ready) nomor urut 3, yang merupakan pasangan petahana selanjutnya juga mempertanyakan soal penganggaran dana Covid-19 di tahun 2020 kecil yakni sebesar 41,4 milyar, miris melihatnya apakah tidak dianggap penanganan Covid-19 penting?

Calon wakil bupati urut 1, Elda Suhanura diberi kesempatan pertama menyampaikan tanggapannya bahwa selaku Ketua DPRD Inhu kala itu, pada saat Covid-19 semua Forkompinda berjibaku mengatasi bencana virus tersebut meskipun anggaran terbatas. Kemudian, merujuk perintah dari presiden supaya mengedepankan keselamatan manusia.

"Refocusing anggaran terjadi, kemudian pendistribusian dana meskipun dalam pelaksanaan banyak yang tidak tepat seperti gaji honor maupun insentif pelaku pemasangan medis," bebernya.

Kendati begitu, persoalan anggaran sudah dimaksimalkan tentunya dimonitor penuh saudara Bupati. "Persoalan ini bukan masalah angka namun bagaimana penanganan Covid-19 bisa maksimal," tuturnya.

Terakhir, Paslon urut 2 yang bertake line 'Gerakan Perubahan' menjawab yakni pada dasarnya setuju semua permintaan dana Covid-19 dipenuhi dan merumuskan anggaran.

"Saya sebagai pelaksana kebijakan dari pimpinan bupati Inhu telah merumuskan permintaan-permintaan dana penanganan Covid-19, namun kebijakan itu berada ditangan pimpinan," jelasnya.

"Kenapa tidak, saya tidak ingin masyarakat Inhu mati oleh Covid-19. Apalah kekuatan saya hanya sebatas mengusulkan, ketuk palunya berada pada pimpinan pada saat itu," terangnya.

Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) Inhu diikuti oleh tiga Paslon sebagai peserta diantaranya Raja Hariono - Elda Suhanura urut 1, Ade Agus Hartanto - Hendrizal urut 2, Rezita Meylani Yopi - Suhardi urut 3. (SO02/ril)

 



Pilihan Redaksi

Berita Lainya

Tiga Siswi SMAN 1 Lirik Lolos Calon Paskibraka Tingkat Kabupaten

RENGAT (SULUHONLINE)- Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh siswi-siswi SMAN 1 Lirik Kabu

Angkutan Odol Batu Bara Terancam Dihentikan Melintasi Wilayah Inhu

RENGAT (SULUHONLINE)- Kerusakan jalan yang diduga disebabkan oleh angkutan odol batu bara di wila

Perkuat Sinergi Daerah, Pertamina EP Lirik Jalin Komunikasi Intensif dengan Pemda dan TNI

RENGAT (SULUHONLINE)— PT Pertamina EP (PEP) Lirik melakukan sejumlah kunjungan kehormatan ke pa

Jelang 20 Agustus Pansus RPJMD Berkomitmen Selesaikan Pembahasan

RENGAT SULUHONLINE)-Pansus Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DPRD Kabupaten Indr

PT EMP Energi Riau Hadiri Undangan Kegiatan Hari Bhayangkara Polres Inhu

RENGAT (SULUHONLINE )– PT. EMP Energi Riau menghadiri undangan dalam rangka kegiatan Hari Bhaya

Pertamina Hulu Rokan Zona 1 Dukung Penurunan Stunting

JAMBI (SULUHONLINE) — Memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2025 yang mengusung tema “Anak Te