Perayaan Hari Mangrove Dunia

Perjalanan KESLIMASY di Indragiri Hilir

user2

TEMBILAHAN ,( SULUHONLINE.ID) - Peringatan Hari Mangrove Dunia dilakukan setiap satu tahun sekali pada tanggal 26 Juli diseluruh dunia. 

Peringatan hari mangrove ini sangat penting untuk menumbuh kembangkan kesadaran masyarakat dunia tentang pentingnya ekosistem dan mendorong tindakan masyarakat dan stakeholder untuk melindungi dan melestarikan mangrove.

Sekira Pukul 06.12 WIB setelah melakukan perjalanan selama 10 Jam dari Kota Pekanbaru akhirnya rombongan tiba di Tembilahan. Setiba di Tembilahan rombongan  mencari kedai kopi terdekat untuk sarapan pagi, akhirnya kami memilih kedai kopi Suka Damai yang hampir sedikit mirip dengan kedai kopi Yogjakarta  di Bengkalis.

Setelah sarapan rombongan langsung menuju pelabuhan keberangkatan menuju Kecamatan Tanah Merah dan disambut hangat oleh Wakil Rektor I Unisi Zainal Abidin rekan kami dalam melakukan penyelamatan dan pengelolaan kawasan pesisir didaerah wilayah Kabupaten Indragiri Hilir.

Setelah bersalaman dan saling berbalas menanyai kabar sembari menuju speed boat. Didalam speed boat kami bercerita. Mata saya tertuju pada dua mesin speed boat yang terletak di belakang  masin, masing-masing mesin bertuliskan 250, dalam hati saya bertanya sejauh apakah perjalanan yang akan ditempuh sehingga kami menggunakan speed boat dengan kapasitas besar tersebut.

Sekira Pukul 08.10 Wib kami tiba di Desa Tanjung Pasir, Dusun Sungai Bandung, Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Indragiri Hilir. Setelah melewati Sungai Indragiri Batang Kuantan selama lebih kurang 54 menit perjalanan Kapten langsung membelok tajam ke kiri memasuki anak sungai Indragiri. Kami sangat menikmati perjalanan dan belajar banyak hal di Indragiri Hilir serta melihat potensi pesisir yang melimpah.

Kapten mulai memelankan gas tangan speed Boat dan merapat ke salah satu pelabuhan yang dibuat oleh masyarakat tempatan, kami disambut hangat oleh warga dan pemuka masyarakat Desa Tanjung Pasir, sepertinya mereka memiliki harapan yang besar dari kegiatan kolaborasi yang dilakukan oleh BDPN dan UNISI Indragiri Hilir ini.

Rangkaian acara dimulai dengan pembukaan oleh MC dan beberapa kegiatan seremonial lainnya juga dilakukan dalam kegiatan penanaman 7.000 batang mangrove vegetasi rhizophora sp. 

Setelah simbolis penanaman selesai kegiatan penanaman selanjutnya dilakukan Pukul 16.00 Wib sembari menunggu air pasang kami kembali menaiki  speed boat menuju lokasi penanaman 7000 batang mangrove.

Sepanjang perjalanan menuju lokasi penanaman rombongan  merasa prihatin ketika melihat ratusan hektar pohon kelapa mati akibat intrusi air laut dan juga melihat begitu banyak burung bangau laut di lokasi tersebut, 

Menurut ini merupakan transformasi ekosisitem dan vegetasi akibat perubahan iklim dan ini sangat nyata dihadapan saya.

Disela waktu berdiskusi dengan beberapa pemuka masyarakat Desa Tanjung Pasir dan pada kesimpulannya dulu tempat ini menjadi satu-satunya lokasi perekonomian masyarakat dengan berkebun kelapa. Pada saat ini telah berubah menjadi hamparan ekosistem mangrove yang baru terbentuk.

Bengkalis, dipikiran saya teringat Bengkalis tempat kelahiran saya yang saat ini juga terdampak dari perubahan iklim tersebut yang hampir sama dengan kondisi di Indragiri Hilir saat ini. Perkebunan hingga pindahnya pemukiman penduduk yang dulunya tinggal di kawasan pesisir juga dirasakan oleh masyarakat Bengkalis pada saat ini bahkan yang terparah adalah terjadinya longsor atau retakan tanah dikawasan pesisir dibeberapa desa.

Sepanjang jalan saya berpikir tak henti, ini sungguh pelajaran penting bagi saya untuk terus melakukan upaya pengelolaan dan penyelamatan kawasan pesisir karna sejak awal tahun 2016 Kelompok Studi Lingkunagan dan Masyarakat (KESLIMASY) merupakan salah satu perkumpulan yang fokus terhadap kajian, pendampingan dan pemetaan serta isu kawasan pesisir dan  hutan di Bengkalis.

Setelah simbolis penanaman ke-dua hingga Pukul 18.00 Wib kembali menaiki speed boat menuju Tembilahan.

Sepanjang perjalanan saya menikmati suasana Indragiri Hilir di atas speed boat di malam hari menelusuri sungai Indaragiri. Suasana begitu sejuk dan hening dengan lampu-lampu pemukiman masyarakat dan sesekali saya melihat ke atas langit memandangi bintang-bintang yang begitu banyak sungguh saya merasa sangat bersyukur bisa diterima dengan baik dan berbaur bersama masyarakat Indragiri Hilir ini merupakan pelajaran yang sangat berharga bagi saya.

Sekira pukul 19.00 Wib kami tiba di pelabuhan Tembilahan, meninggalkan speep boat dan masing masing peserta kegiatan berpamitan dan pulang kerumah masing masing dan kami pun bersiap-siap untuk pulang ke Pekanbaru tak lupa kami mampir di BRIMASPALA UNISI dan disana kami bertemu rekan kami dari Yayasan Mitra Insani (YMI). Kami bercerita banyak hal tentang pengelolaan dan perlindungan mangrove sungguh ini perjalanan yang menyenangkan (Rilis Beben )



Pilihan Redaksi

Berita Lainya

Polsek Batang Cenaku Tangkap Komplotan Pelaku Narkoba

SULUHONLINE.ID (INHU) – Empat orang pria yang diduga terlibat dalam jaringan peredaran sabu di

Cegah Karhutla, PT TPP Gelar Apel Siaga Di Inhu

SULUHONLINE.ID (AIR MOLEK) – Perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Tunggal Perkasa Plantations

Pj Sekda Inhu Buka Penilaian EKK Tingkat Propinsi Riau

SULUHONLINE.ID (LUBUK BATU JAYA)  – Penjabat (PJ) Sekretaris Daerah Kabupaten Indragiri Hu

Lima Kapolsek Sertijab, Ini Pesan Kapolres Inhu

SULUHONLINE.ID ,(RENGAT),–Lima Jabatan Kepala Kepolisian S

Bupati Inhu Buka Pacu Sampan Tradisional

SULUHONLINE.ID (INHU) , - Bupati Ade Agus Hartanto S.Sos MS.