RENGAT (SULUHONLINE)- Pelaksanaan pelantikan dan pengukuhan tameng adat Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Inhu berpolemik adat. Pasalnya acara yang dilaksanakan pada, Rabu (12/6) di Sekretariat Balai Adat LAMR Inhu dinilai tidak sesuai dengan adat yang berlaku.

Hal tersebut diungkapkan oleh tokoh masyarakat adat yang masih berdarah panglima kerajaan Indragiri Encik Edi, Kamis (13/6). Dijelaskannya pengukuhan Tameng Datuk Panglima Perdano Datuk Nofri A.Z dinilai cacat adat.

Menurut Encik Edi cucu Panglima Kerajaan Indragiri tidak pernah ada Koordinasi dalam pengukuhan Tameng adat LAMR Inhu. Sebagai masyarakat tak bisa menerima maunya dibatalkan karena bertentangan dengan cara-cara adat.

"Kalau masih tetap bersikukuh mempertahankan tameng adat yang ada saat ini akan kami demo. Karena hal ini sangat memalukan adat, khususnya Melayu Indragiri," tegas Encik Edi.

Lebih jauh diungkapkannya sebelum adanya tameng ini 
maunya ada seleksi tameng.  Serta juga dibuat kriteria yang jelas, serta berkoordinasi dengan datuk-datuk  di kecamatan yang ada di Inhu.

Dari informasi yang diperoleh Pengukuhan Pengurus Tameng Adat Lembaga Adat Melayu Riau Kab. Indragiri Hulu Masa Khidmat 2024-2029 (1445-1450 H) dinilai tidak memenuhi alur dengan patutnya, tidak tahu salah dengan silihnya dan tidak pada pantasnya. Dan melanggar Kode Etik Organisasi dan pelanggaran AD dan ART LAMR Tahun 2022 yaitu :

1.    BAB II Pasal 2 Point 8 hurup c : MKA LAMR berwenang memberikan pertimbangan, persetujuan dan pengendalian terhadap kebijakan/program yang dilaksanakan oleh DPH LAMR;

2.    BAB III Pasal 4 Point 9 hurup a : DPH LAMR berwenang menyusun dan melaksanakan kebijakan, program, dan kegiatan LAMR dengan Persetujuan MKA LAMR;

3.    BAB VIII Pasal 11 : Lembaga pendukung dibentuk oleh DPH LAMR setelah mendapat persetujuan dari MKA LAMR.

Sementara itu ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR Inhu Datuk Sri Al Junaidi saat dikonfirmasi mengatakan tidak diundang. " Saya tidak diundang dalam pengukuhan tameng adat LAMR Inhu. Jadi saya tidak tau seperti apa prosesi pelantikan, apakah sudah sesuai AD/ART LAMR atau belum," jelas Al Junaidi singkat (SO1/02)