Gugus Tugas Pengendalian PMK Di Inhu Segera DiBentuk

Argusyandra MS

Rabu, 29 Juni 2022 02:04:58 WIB

Gugus Tugas Pengendalian PMK Di Inhu Segera DiBentuk

Peristiwa

RENGAT (SULUHONLINE.ID) - Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) menggelar rapat Pembentukan Gugus Tugas Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK ).

Rapat dipimpin Sekda, Ir. H. Hendrizal. M.Si serta dihadiri Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Paino,SP, pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan, Hj. Bonayus Pariza, Kepala KPBD, Ergusfian,Dokter Hewan Saiful, Sekretaris Dinas Perhubungan Inhu Dudi Sunandar, Danramil 01 Rengat Kodim 0302 Inhu Kapten Inf Ardiyasman,Kaposlek Rengat Barat Kompol Tigor B Kambise, serta instansi terkait diruang kerja Sekda Kab Inhu, Selasa (28/6/2022).

Percepatan penanganan virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dilakukan untuk menjamin ketersediaan hewan kurban bagi masyarakat saat Hari Raya Idul Adha 1443 H pada Juli 2022 nanti.

Plt Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan, Hj. Bonayus Pariza mengungkapkan, bahwa telah ditemukan virus PMK dibeberapa Desa di kecamatan Batang Cenaku dan Sungai Lala.

," Di Kecamatan Batang Cenaku terdapat di Desa Kerubung Jaya. Pada 14 Juli lalu terdapat 5 (lima) ekor sapi positif PMK. Dan di Kecamatan Sungai Lala di Desa Sungai Air Putih dan beberapa Desa sekitarnya sudah terindikasi sekitar 30 ekor sapi," ungkapnya.

Lebih lanjut Bonayus Pariza juga menyampaikan melalui Vidcon gugus tugas se Provinsi Riau beberapa hari lalu yang dipimpin oleh Gubernur, bahwasannya Riau juga sudah menghawatirkan. Pada hal tersebut gubernur menyampaikan agar Kabupaten Inhu segera membuat gugus tugasnya dan dasar dari hal tersebut yaitu surat edaran dari Bupati Inhu terkait pengendalian dan penanggulangan PMK pada hewan ternak sapi.

Sementara itu, Dokter Hewan, Saipul selaku dokter hewan yang hadir dalam rapat tersebut menjelaskan, bahwa PMK tersebut merupakan virus yang ditakuti diseluruh dunia medis karena penyebarannya sangat cepat.

Kemudian, lanjut Saipul, angka kesakitan dari PMK tersebut yang sudah terjadi di Indonesia diperkirakan mencapai 70 persen hingga 100 persen. Artinya, kata Saipul, seluruh sapi yang terkena PMK itu sakit dan angka kematian diangka 5 sampai 20 persen. Persentase itu yakni 5 persen sapi dewasa dan 20 persennya sapi betina (indukan) dan anakan.

Masih kata Saipul, PMK tersebut bukan penyakit yang menular ke manusia dan sebaliknya. Secara medis di kategorikan aman dikonsumsi dengan catatan bagian bagian khusus tidak dikonsumsi dan secara kemanusiaan bagian tersebut harus disingkirkan apabila kerusakannya melebihi ambang batas.

Adapun langkah agar dapat mengendalikan wabah PMK tersebut Sekda Inhu, Ir. H. Hendrizal. M.Si menghimbau agar segera dibentuk gugus tugas tersebut kepada dinas teknis agar disegerakan membuat SK nya yang ditandatangani oleh Bupati disampaikan kepada dinas terkait dan segara diterbitkan kepada gugus tugas.

Lebih lanjut, sebut Sekda, langkah kedepannya yaitu pengecekan dan pengawasan hewan ternak dari tingkat Desa, Kecamatan serta Kabupaten yang dipindahkan dari satu lokasi ke lokasi lainnya seperti hewan ternak dari luar daerah, melowkdown daerah yang sudah terindikasi PMK, memberikan vaksin dan atau vitamin kepada hewan ternak sapi tersebut.

," Serta mengaktifkan kembali Posko Covid 19 menjadi Posko PMK serta penyemprotan kandang dengan cairan disenpektan," ucap Sekda.

Terakhir Hendrizal menyampaikan begitu SK sudah ditandatangani akan diadakan rapat kembali bersama unsur-unsur tarkait seperti Kepala Desa, Bhabinkamtibmas, Babinsa dan unsur terkait lainnya untuk mensosialisasikan PMK tersebut. (Rilis.SOI.2)

#SuluhOnline

Sebelumnya

Selanjutnya