Kanal

Program GANSING Gerakan Kolektif Cegah Stunting di Inhu

RENGAT (SULUHONLINE)— Upaya meningkatkan derajat kesehatan anak terus menjadi perhatian Pertamina EP (PEP) Lirik Field, bagian dari Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona 1. Melalui Program Gerakan Anak Sehat No Stunting (GANSING), perusahaan memperkuat komitmen pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan dengan menghadirkan kegiatan edukatif yang berfokus pada peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, kader posyandu, dan masyarakat dalam pencegahan stunting sejak dini.

Berlokasi di Gedung Dang Patra, Kecamatan Lirik, kegiatan yang berlangsung pada Kamis (16/10) ini mengusung tema “Peningkatan Kapasitas Tenaga Kesehatan, Kader Posyandu, dan Masyarakat dalam Pencegahan Stunting.” Acara menghadirkan tiga narasumber kompeten, yakni dr. Alti Idah Anugerah dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Riau, Hervira Aprilda dari Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hulu, dan dr. Shinta Asbi, dokter spesialis anak dari RS Aulia Pekanbaru.

“Kami percaya, pencegahan stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama. Dengan sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan perusahaan, kita dapat menciptakan generasi yang sehat dan tangguh,” ujar Field Manager PEP Lirik, Luqman Arif.

Beragam materi edukatif disampaikan untuk memperkuat peran tenaga kesehatan dan masyarakat dalam mencegah stunting sejak dini. Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hulu mendorong peserta untuk memanfaatkan pekarangan rumah sebagai sumber pangan keluarga dengan menanam sayur, buah, dan tanaman obat. Langkah sederhana ini dinilai efektif dalam memenuhi kebutuhan gizi sekaligus membiasakan konsumsi pangan sehat.

Sementara itu, BKKBN Provinsi Riau memperkenalkan program Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya) — inisiatif yang memberikan pendampingan komprehensif bagi orang tua dan anak, mulai dari pelatihan pola asuh (parenting class) hingga pengasuhan optimal selama 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Adapun dr. Shinta Asbi menekankan pentingnya deteksi dini masalah gizi serta peran aktif keluarga dalam menjaga keseimbangan nutrisi anak.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Indragiri Hulu, Rika Varia Nora menambahkan bahwa masa 1.000 HPK menjadi periode krusial dalam mencegah stunting.

“Kegiatan yang digelar PEP Lirik ini menjadi pengingat pentingnya pendampingan sejak dini untuk mendeteksi masalah gizi pada ibu hamil dan anak usia di bawah dua tahun. Kader posyandu memiliki peran strategis dalam memastikan layanan kesehatan menjangkau seluruh lapisan masyarakat,” jelas Rika.

Untuk mengukur efektivitas kegiatan, peserta mengikuti pre-test dan post-test guna menilai peningkatan pemahaman, disertai diskusi interaktif yang membuka ruang berbagi pengalaman lapangan antar peserta.

Program GANSING merupakan lanjutan dari inisiatif pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan yang telah dijalankan PEP Lirik. Kegiatannya mencakup penimbangan dan pengukuran rutin, pemberian makanan tambahan (PMT), peningkatan kapasitas kader posyandu, pemberian MPASI berbasis pangan lokal, hingga pemanfaatan kebun toga sebagai upaya mendukung ketahanan gizi keluarga.

Melalui sinergi dengan BKKBN Provinsi Riau, Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hulu, serta pemerintah kecamatan dan puskesmas, PEP Lirik berharap Program GANSING dapat menjadi wadah pembelajaran sekaligus gerakan kolektif dalam menciptakan keluarga sehat dan anak Indonesia bebas stunting.(SO02/ril)
 

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER