Kanal

Mobil Tonase Berat Hancurkan Jalan Tertua di Inhu

RENGAT (SULUHONLINE)- Masyarakat tak berhenti mengeluhkan kerusakan ruas  jalan tertua di Inhu ini. Pasalnya jalan yang sudah ada sejak zaman penjajah dulu semakin hari semakin rusak parah tanpa ada perhatian dari pihak terkait.

Hancurnya jalan tertua di Inhu yang melintasi desa Sidomulyo kecamatan Lirik sudah berlangsung cukup lama. Mobil tonase berat yang sering melintas di jalan tersebut diduga penyebab utama kerusakan jalan.

"Benar di jalan desa Sidomulyo yang bernama jalan Propinsi ini sering melintas mobil bertonase berat. Seperti mobil berbadan besar pengangkut buah sawit dari salah satu perusahaan perkebunan sawit," ungkap Ahmad warga desa Sidomulyo, Senin (12/6).

Dijelaskannya sebagai masyarakat sangat berharap sekali jalan segera di perbaiki. Mengingat jalan tertua di Inhu ini juga dimanfaatkan oleh masyarakat desa Pasir Ringgit sebagai satu-satunya jalan untuk transportasi dengan dunia luar

Jalan desa Sidomulyo yang bernama jalan Propinsi ini pada zaman penjajah dahulunya merupakan jalan utama. Penghubung darat antara kota Rengat dengan Pekanbaru melalui kota Taluk Kuantan, namun sejak dibangunnya jalan Lintas Timur tidak menjadi jalan utama lagi di Riau.

Melihat kondisi jalan yang kian parah tersebut sebelumnya Kepala Desa Sidomulyo Budiyanto berinisiatif meminta bantuan perusahaan untuk dapat membantu perbaikan jalan tersebut.

" Melihat kondisi jalan Sidomulyo yang semakin parah serta sudah mengganggu tranportasi masyarakat, kita mencoba minta bantuan perusahaan. Alhamdulillah PT. Tunggal Perkasa Plantations (PT. TPP) bersedia membantu," jelas Kades

Menurut Kades jalan yang melintas di Desa Sidomulyo merupakan jalan tertua di Inhu yang menghubungkan Rengat -Pekanbaru melalui Teluk Kuantan. Namun setelah jalan Lintas Timur selesai tidak lagi dilewati kenderaan antar kabupaten.

"Ruas jalan ini sudah lama sekali mengalami kerusakan cukup parah. Lubang ditengah jalan berlumpur cukup dalam mengganggu aktivitas masyarakat, serta ada keresahan warga yang takut melintas bisa menimbulkan  kecelakaan," terang Kades Budiyanto.

Mengingat banyak warga resah, pemerintahan desa berupaya membuat permohonan bantuan PT. TPP. Pihak perusahaan merespons permintaan masyarakat dengan menurunkan berbagai alat berat serta sudah melaksanakan perbaikan jalan sepanjang 1 KM

Namun saat ini jalan yang diperbaiki perusahaan pada bulan Desember tahun 2022 lalu sudah rusak kembali. Sudah banyak lubang menganga dan membahayakan pengendara.(SO02)

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER