PEKANBARU (SULUHONLINE.ID)- Pelda Anumerta Rama Wahyudi, prajurit TNI Angkat Darat (AD) yang gugur saat menjalankan tugas misi perdamaian di wilayah Republik Demokratik Kongo, Afrika, mendapat penghargaan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Komandan Korem (Danrem) 031/Wira Bima Brigjen TNI M Syech Ismed mengatakan bahwa penghargaan dari PBB untuk mendiang Rama Wahyudi, yaitu The Hammarskjold Medal.
Penghargaan itu diserahkan oleh Danrem kepada ahli waris yang juga istri almarhum Rama Wahyudi, Anita, di rumahnya di Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Rabu (12/1/2021).
"Pelda Anumerta Rama Wahyudi memang sudah tidak ada lagi. Namun nama dan baktinya dalam menjaga perdamaian dunia dalam misi pemeliharaan perdamaian yang tergabung dalam Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco, abadi dan terus hidup," ucap Syech Ismed dalam keterangan tertulis seperti yang di lansir Kompascom, Kamis (13/1/2022).
Ia menyampaikan bahwa penghargaan ini merupakan penghormatan tertinggi untuk peacekeepers yang gugur di daerah misi PBB, salah satunya almarhum Pelda Anumerta Rama Wahyudi.
"Ini juga salah satu bentuk mengenang jasa almarhum yang selama ini membanggakan dan menjadi kebanggaan bangsa serta negara Indonesia," ujar Syech Ismed.
Atas nama PBB, negara dan TNI, menurut Ismed, dia menyampaikan rasa bangga dan terima kasih kepada almarhum Rama Wahyudi yang sebelumnya telah berperan menjaga perdamaian dunia.
"Semoga darma baktinya diterima dan mendapat balasan lebih baik dari Allah SWT, serta menjadi suri teladan bagi segenap pengurus bangsa dan para generasi penerus, khusunya di lingkungan TNI untuk terus menjadi yang terbaik dalam menjaga NKRI," ujar Syech Ismed.
Tidak hanya itu, jenderal bintang satu ini menyampaikan kepada para keluarga yang ditinggalkan supaya selalu diberikan kesabaran dan tetap semangat melanjutkan perjuangan dan cita-cita mulia yang sudah dipersembahkan oleh almarhum Rama Wahyudi.
"Almarhum merupakan sosok terbaik, membaggakan negara. Kita harap keluarga selalu tabah dan terus melanjutkan perjuangan dan cita-cita mulia yang sudah dilakukan oleh almarhum Rama Wahyudi," kata Syech Ismed.
Sebagaimana diketahui, prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco, Serma Rama Wahyudi, gugur saat menjalankan tugas misi sebagai pasukan perdamaian PBB di wilayah Republik Demokratik Kongo, Afrika.
Serma Rama Wahyudi tewas setelah ditembak oleh pemberontak Uganda, Senin (22/6/2020).
Rama Wahyudi sebelumnya bertugas di Detasemen Peralatan (Denpal) 1/4 yang bermarkas di Jalan Ahmad Yani Kota Pekanbaru, Riau.
Ia meninggalkan istri bernama Anita (36) dan tiga orang anak, satu laki-laki dan dua perempuan.***SOI-1